Secara Struktural, tangga tempel kekuatan nya bertumpu pada pelat baja dengan ketebalan 5–6 milimeter. Baja ini dilas kedalam pelat baja yang ditanam ke dinding kemudian dilapisi dengan material finish sehingga tidak kelihatan, atau terlihat seperti tangga melayang.
awalnya seperti ini
Kemudian setelah dirapihkan dan ditutup dengan material finish menjadi seperti ini:
Penampilan tangga tergantung material finish/penutup
Sedangkan di satu sisi tangga hasil cor biasa secara struktural hanya menggunakan kemampuan beton bertulang dan balok sepanjang tangga.
Pada tangga biasa menggunakan material beton, kekuatan struktur nya berasal dari rangkaian besi tulangan yang dicor.
Secara Ekonomis, Biaya yang dibutuhkan untuk mengerjakan tangga tempel jelas lebih mahal, karena jasa yang anda butuhkan serta material yang digunakan haruslah menggunakan material dengan spesifikasi yang 'sangat baik'.
Hal ini karena resiko yang diberikan oleh tangga tempel sangat tinggi.
Praktisi teknik sipil biasanya menyebutkan struktur tangga tempel dengan istilah kantilever, Model struktur ini ketika dibebani akan memberikan gaya momen yang besar pada area tumpuan nya (area yang dilas dan ditanam di dinding).
Contoh aplikasi mekanika teknik pada model struktur kantilever, bisa dilihat gaya pada bagian tumpuan yang paling besar
Jadi kita simpulkan:
Secara struktur tangga tempel "memang lebih beresiko"
Secara ekonomi, ada faktor yang dapat mengakibatkan tangga tempel akan lebih mahal.
Demikian sedikit informasi menganai Apa perbedaan tangga hasil cor dengan tangga tempel yang mulai tren sekarang ini, mulai dari segi struktural hingga ekonomi? semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua
0 Comments: